7 Alasan Iklan Facebook Bisnis Online Kita Tidak Terkonversi Alias Boncos
Sejauh ini, upaya apa saja yang sudah Anda lakukan untuk meningkatkan penjualan? Apakah salah satunya adalah memasang iklan Facebook? Bagaimana hasilnya, so far?Apakah bagus? Atau, sebaliknya, iklan Facebook Anda bermasalah, seperti tidak terkonversi dan malah jadi boncos?
Jika jawabannya iya, iklan Facebook yang sudah Anda lakukan ternyata kurang memuaskan, terutama karena disebabkan oleh tidak terkonversinya iklan, lalu pertanyaan berikutnya yang mungkin muncul adalah mengapa hal ini bisa terjadi?
Kira-kira, mengapa iklan Facebook kita tidak terkonverssi? Di dalam artikel ini, kami memaparkan alasan atau faktor umum yang menghambat kinerja iklan Facebook dan menyertakan tip untuk memperbaiki masalahnya.
Mengapa Iklan Facebook Tidak Terkonversi
1. Target Iklan Facebook yang Salah
Sebenarnya ada Panduan Pengelola Iklan yang bisa kita ikuti ketika membuat promosi di Facebook tapi kadang kala kita tidak memperhatikannya. Yah, maklumlah. Banyak yang punya kebiasaan malas membaca manual. Padahal, di dalamnya sudah ada panduan Penargetan Terperinci yang berkaitan dengan target iklan yang akan kita buat. Kita hanya perlu menambahkan hal-hal yang terfokus kepada target pelanggan itu.
Sayangnya, misalnya sudah baca pun, kadang masih saja ada kesalahan. Target missed, tak tepat sasaran pada pasar potensial, dan malah berbuah zonk. Jadi rugi ongkos pemasaran deh.
So adalah penting untuk bisa memastikan dulu target konsumen iklan Facebook Anda. Jika Anda menarget pelanggan baru, jangan lupakan target yang sudah Anda tinjau sejak awal di mana mereka sudah sesuai dengan profil bisnis Anda.
Siapa saja orang-orang ini? Cobalah untuk lihat daftar pelanggan yang sudah Anda miliki, pengunjung yang baru-baru ini merespons postingan Anda, milis Anda, dan orang-orang yang hanya menonton video serta mengklik situs web sampai menghabiskan waktunya di sana. Daftar itu bisa diperoleh dengan melihat insight di Facebook yang Anda miliki.
Bisa jadi, mereka adalah follower Facebook Anda saat ini. Mereka mengikuti postingan Anda terus menerus, tapi belum memutuskan menjadi pembeli produk. Solusinya, jangan berhenti membuat postingan konten yang menarik bagi mereka. Teruslah lakukan penawaran.
2. Menarget Orang yang Tepat tapi dengan Pesan yang Salah
Maksudnya di sini ialah Anda membuat konten yang tidak sesuai dengan tujuan bisnis. Salah satu fungsi iklan Facebook ialah kita bisa menargetkan orang-orang menjadi pelanggan yang sempurna bagi bisnis kita di masa depan. Kalau konten kita salah kelola, maka hal tersebut bisa saja membuat mereka tidak menyadari informasi yang ingin Anda sampaikan.
Cara efektif agar orang-orang segera menyadari produk Anda ialah dengan menggunakan pendekatan pemasaran orang pertama. Sapa orang-orang secara personal ketika membuat copywriting atau video konten. Isi konten iklan Facebook sesuai dengan demografi target konsumen Anda.
Rancang iklan Facebook dengan formula yang sepenuhnya berbeda daripada yang lainnya. Bangkitkan ketertarikan pengunjung Facebook Anda dengan konten menarik yang membahas apa yang bisa dialami orang pada umumnya. Konten menyentuh perasaan itulah yang umumnya menarik orang untuk membeli produk. Selain iklan yang menyentuh, konten bermuatan unsur mendidik, menghibur, dan menekankan solusi untuk menghadapi masalah konsumen juga bisa menjadi pilihan yang tepat.
Dalam hal iklan, jual merek, bukan produk. Ketika branding merek sudah dikenal masyarakat luas, Anda bisa dengan mudah menawarkan produk kepada khalayak luas.
Ingat, fungsi Iklan Facebook salah satunya ialah mendorong koneksi dan komitmen sambil membangun kepercayaan pada merek kita. Jenis konten yang cocok bisa berupa webinar, panduan pembelian, ataupun berbagai tip praktis yang mudah dilakukan.
Jangan menyerah karena komunikasi pemasaran memang merupakan proses yang panjang. Jarang sekali uji coba pertama akan membuahkan hasil besar. Konsistensi adalah kunci untuk mencapai tujuan Anda.
3. Menggunakan Jenis Iklan Facebook yang Salah
Bentuk atau jenis iklan Facebook yang salah juga bisa membuat usaha kita sia-sia meskipun sudah merilis iklan.
Mungkin kita berpikir sudah membuat iklan video yang fantastis, tapi kenyataannya tidak ada orang yang meresponsnya. Sayang sekali bukan?
Karena itulah memahami karakter target konsumen kita sangat penting. Kesesuaian antara konten iklan dengan kecenderungan sifat konsumen akan menarik minat mereka. Mulai sekarang, gunakan iklan Facebook yang sesuai dengan karakter target bisnis Anda. Jangan ngotot menggunakan apa yang Anda sukai tapi tak sesuai dengan target bisnis.
4. Penargetan yang Terlalu Luas
Satu lagi masalah, terlepas dari bentuk iklan yang Anda buat, ketika target iklan terlalu luas, kemungkinan keberhasilannya juga rendah.
Menargetkan konsumen sebaiknya dilihat secara terperinci. Gunakan alat Penargetan Terperinci untuk mempersempit target bisnis kita. Dengan melakukan ini, kita bisa menjangkau target yang benar-benar sesuai dengan produk bisnis kita.
Penargetan terperinci Facebook memungkinkan kita untuk menargetkan—misalnya—perempuan yang suka fashion street, kosmetik ala korea, produk kecantikan organik, dan seterusnya untuk jastip Anda. Kalau tidak memiliki kepekaan terhadap target konsumen ini, usaha kita akan memperoleh kesia-siaan.
5. Pitching Target Konsumen yang Salah
Lihat feed berita Anda sekarang dan hitung berapa banyak iklan Facebook yang mendorong promosi produk Anda.
Banyak dari iklan ini kemungkinan berasal dari merek-merek yang belum pernah Anda dengar atau kenal. Apakah Anda akan meresponsnya? Biasanya sih tidak.
Supaya iklan Anda tidak diperlakukan sama oleh target konsumen--salah-salah malah dianggap Facebook spam, maka simpan penawaran penjualan Anda dalam bentuk penargetan ulang iklan. Tampilkan iklan secara spesifik kepada mereka yang benar-benar tertarik, seperti pengunjung web, media sosial Anda, dan ke reviewer toko online Anda.
Penargetan ulang iklan tidak akan dikenakan biaya apa pun. Jadi, tidak perlu malas melakukannya.
6. Skor Relevansi Iklan Facebook yang Terlalu Rendah
Facebook sangat tertarik kepada iklan yang relevansinya dengan target konsumen tinggi. Kalau sudah tertarik, pihak Facebook pasti akan menampilkan iklan kita ke lebih banyak orang. Sampai-sampai kita tidak perlu melakukan usaha sendiri. Akan tetapi, kalau skor relevansi iklan facebook terlalu rendah, Facebook akan enggan untuk merekomendasikannya kepada pengguna.
Oleh karena itu, kita perlu membidik skor relevansi yang tinggi. Caranya, buat iklan dengan komponen penargetan yang lebih ketat seperti penggunaan gambar yang sesuai target konsumen, tampilkan tombol ajakan untuk bertindak, video yang memikat, dan lain-lain. Meskipun frekuensi iklan yang lebih rendah juga akan membantu, tapi hasil akan lebih bagus ketika skor relevansi iklan Facebook Anda berada di titik yang tinggi.
7. Iklan Facebok Tidak Diselaraskan dengan Halaman Web Toko Online
Anda mungkin sudah membuat iklan yang sempurna tetapi jika halaman arahan ke web toko online tidak aktif, Anda hanya akan kehilangan potensi konversinya. Arahan menuju halaman web toko online harus memiliki kesesuaian yang cukup dengan iklan, sehingga gambar, tampilan, rasa, dan tone harus sama atau mirip.
Jadi, kalau masih belum ada halaman arahan yang sesuai mulailah rancang halaman web toko online yang baik. Gunakan tajuk utama yang jelas dan ringkas yang membuatnya lebih mudah untuk dibaca sekilas. Jangan lupa menyertakan link yang ramah dengan berbagai macam gadget sehingga mudah dibuka.
Jangan lupa juga untuk tambahkan indikator kepercayaan dan buat ajakan bertindak menjadi sangat terlihat. Selain itu, penting juga untuk meminimalkan tautan. Kalau Anda ingin membuat orang tertarik berkunjung ke toko online milik Anda, mudahkan mereka untuk memahami halaman web toko online kAnda.
Dari uraian di atas, apakah ada yang tidak mudah dipahami?
Manakah dari faktor-faktor tersebut di atas yang dapat memengaruhi konversi untuk iklan Facebook Anda? Bisakah Anda memikirkan solusi lain untuk mengatasi masalah kegagalan beriklan di Facebook? Silakan bagikan pemikiran Anda melalui kolom komentar.
0 comments
Apa pendapat Anda?