PENULISKONTEN.ID - Pandemi COVID-19 telah membuat hidup banyak orang berubah dalam sekejap mata pada pertengahan Maret 2020 yang lalu. Keadaan krisis ini bukan hanya terjadi pada bidang kesehatan saja tapi juga meluas ke beberapa sektor, salah satunya mengganggu keseimbangan roda perekonomian. Sebagai pemilik bisnis, Anda pasti sedikit banyak merasakan perubahan yang cukup sulit dijalani pada fase tersebut. Tapi, Anda tidak boleh terhenti begitu saja. Apalagi kini kita sudah menapak ke kondisi New Normal.
Anda harus menghadapi “New Normal” dengan persiapan yang baru melalui strategi bisnis yang lebih kuat untuk menghadapi masa depan. Hampir semua sektor usaha menunjukkan ketidaksiapan dalam menghadapi perubahan yang belum pernah dialami seperti ini, tetapi Anda sebaiknya segera mempersiapkan diri.
Anda bisa memanfaatkan keadaan New Normal sebagai kesempatan untuk bangkit dalam keterpurukan. Artikel ini akan membantu Anda untuk bersiap dan mempertimbangkan kemajuan masa depan perusahaan yang saat ini sedang Anda perjuangkan.
Fokus pada 3 Faktor Utama di Masa New Normal
Tidak ada yang menginginkan berada di posisi krisis yang terjadi akibat virus Corona seperti ini. Virus ini bukan hanya mematikan bagi manusia, tapi juga mematikan bagi bisnis. Akibatnya semua orang harus berusaha untuk bertahan hidup.
Saat kondisi inilah kamu harus mulai mencoba fokus pada tiga faktor utama dalam bisnismu, yaitu:
- Manajemen inti
- Klien atau pelanggan
- Karyawan internal
Sebagai pemilik bisnis atau seorang pemimpin, sangat penting untuk memprioritaskan tiga faktor tersebut.
Hal ini dapat membantu Anda dalam menjalankan manajemen krisis dan juga strategi bisnis yang nantinya akan dijalankan.
Hal ini juga harus dilakukan untuk menjalin komunikasi atau penyebaran informasi yang lebih efektif di internal perusahaan. Pasalnya, akan ada banyak penyesuaian baru yang harus direncanakan dan dilakukan dalam perusahaan di masa New Normal ini. Mulai dari kebiasaan kerja yang berbeda, kesepakatan dengan cara yang baru dengan klien, dan yang lainnya.
Menerapkan Agility untuk Beradaptasi
Agility merupakan salah satu cara untuk bertahan yang sangat dibutuhkan saat bisnis Anda dalam keadaan krisis.
Agility sendiri memiliki arti lincah, gesit, dan tangkas. Artinya bisnis Anda harus mulai beradaptasi secara cepat dengan dinamika yang terjadi di pasaran saat ini, dan mampu merespons dengan tepat dan fleksibel sesuai dengan permintaan pelanggan.
Agar bisnis Anda bisa beradaptasi dengan baik, mulailah dengan melakukan sebuah perubahan pada operasional yang lebih produktif dan hemat biaya tanpa harus mengorbankan kualitas.
Hal ini dilakukan agar bisnis Anda bisa menjadi usaha yang terus kompetitif. Faktanya, lebih dari 71% usaha di dunia telah menerapkan agility, dan 98% di antaranya mampu mencapai kesuksesan.
Selain itu, Anda bisa mulai mengambil inisiatif untuk menjalankan program-program yang telah direncanakan sebelumnya, walaupun seharusnya untuk diterapkan pada beberapa bulan ke depan. Hal ini digunakan sebagai salah satu cara untuk mengganti momen yang sudah hilang saat pandemi.
Jika tidak ada, maka Anda harus memikirkan ide secara cepat tapi tetap penuh pertimbangan, merespons kondisi yang sekarang ada.
Menciptakan Inovasi
Sebuah inovasi dapat menjadi sebuah solusi untuk memecahkan masalah yang sedang dialami bisnis Anda. Inovasi juga bisa mendatangkan peluang atau jalan bisnis baru di tengah-tengah krisis seperti ini.
Inovasi yang Anda buat harus kreatif dan berbeda dengan sektor usaha sejenis. Anda bisa mulai beralih menggunakan metode penjualan bisnis yang baru hingga unik untuk menghasilkan laba atau keuntungan perusahaan.
Contohnya mulai dengan solusi untuk menggencarkan jual beli online untuk pelanggan yang biasanya hanya bisa bertransaksi secara offline. Anda bisa menjalankan iklan atau ads yang menarik di setiap media sosial untuk menjangkau para pelanggan atau target audience lebih luas.
Membuat Jam Kerja Fleksibel
Saat situasi New Normal, beberapa sektor usaha harus mengubah jam kerjanya dari normal menjadi normal baru.
Ada beberapa perusahaan yang masih memungkinkan karyawannya kembali bekerja di kantor dengan menerapkan standar protokol kesehatan yang ketat. Sebagian yang lainnya masih ada juga yang harus bekerja dari rumah (work from home). Pasalnya, bagaimanapun karyawan adalah aset berharga dari sebuah perusahaan.
Dalam hal ini, perusahaan memang harus dapat menjalankan fleksibilitas tanpa mengurangi produktivitas karyawannya. Perusahaan harus mulai menentukan kelompok mana yang masih harus melakukan pekerjaan di kantor dan mana yang bisa dikerjakan di rumah.
Anda juga harus mulai memetakan keterampilan karyawan yang bisa menghandle beberapa bagian tertentu saat di kantor dengan yang bekerja dari rumah. Hal ini dilakukan untuk menghindari kesenjangan keterampilan tenaga kerja dan mempercepat upskilling dalam menutupi celah-celah bisnis agar bisnis Anda terus beroperasi.
Menerapkan Strategi Komunikasi
Saat situasi pandemik seperti ini, bisnis Anda harus bisa menyesuaikan kembali gaya dan metode berkomunikasi kepada dan antar karyawan, mitra, dan khususnya kepada pelanggan bisnis. Susun kembali strategi komunikasi dengan membuat konten atau ide baru dalam memasarkan produk atau jasa bisnis Anda saat ini.
Manfaatkan situasi ini untuk meningkatkan penjualan dengan cara menyesuaikan gaya bahasa komunikasi bisnis Anda yang lebih berempati dan berhati-hati untuk menghindari kesan sensitif dan citra buruk akibat salah menentukan kalimat atau bahasa pada pelanggan bisnis Anda.
Selain itu, buatlah model dan metode komunikasi internal yang efektif antarkaryawan dalam perusahaan Andau. Pasalnya, akan ada banyak komunikasi yang harus dijalankan secara tidak langsung, seperti rapat virtual, absen online, dan yang lainnya.
Anda membutuhkan bantuan untuk mengelola konten di website maupun media sosial Anda? Penuliskonten.id dapat membantu Anda membuat konten yang sesuai dengan ide dan strategi bisnis yang sudah dirumuskan.
Silakan email kami, ataupun menghubungi kami via WhatsApp.
0 komentar
Apa pendapat Anda?