5 Langkah Membuat Konten Marketing yang Bernilai Empati yang Dapat Memenangkan Hati Pelanggan
PENULISKONTEN.ID - Untuk mendapatkan engagement customer, salah satunya bisa dilakukan dengan cara membuat konten marketing yang memiliki nilai empati pada konsumen.
Apa itu konten bernilai empati?
Konten bernilai empati bukan tentang pura-pura merasakan sesuatu, tapi ini tentang bagaimana Anda menempatkan diri pada posisi orang lain dengan cara memahami sudut pandang, pemikiran, kondisi, dan perasaan orang lain.
Strategi marketing dengan pendekatan empatis ini sangat diperlukan untuk menyentuh sisi emosional para costumer Anda, bahkan bisa digunakan untuk membantu Anda dalam menentukan desain produk atau jasa yang akan digunakan. Hal ini juga berkaitan dengan psikologi konsumen bisnis Anda.
Bagaimana Cara Membuat Konten Marketing yang Bernilai Empati?
Kemampuan berempati merupakan keterampilan yang perlu dikembangkan oleh setiap orang karena dapat memengaruhi segalanya. Juga dalam marketing. Hal ini dapat berpengaruh mulai dari pembuatan konten hingga manajemen tim. Jika hal ini dilakukan secara efektif, maka orang akan merasa dilihat dan didengar, serta dapat membantu pesan tersampaikan dengan tepat.
Membuat konten marketing yang bernilai empati juga bisa diperkuat melalui latihan atau mendengarkan keluh kesah customer bisnis Anda. Berikut beberapa langkah yang dapat membantu Anda dalam menemukan ide untuk membuat konten yang empati.
Brainstorming Konten dengan Sweet Spot
Langkah pertama yang harus Anda lakukan dalam membuat konten empati tentu dengan menentukan ide, caranya bisa menggunakan metode “sweet spot”. Pada penerapannya, sweet spot memang digunakan untuk menemukan ide bisnis yang paling efektif atau yang mampu memberikan peluang sukses terbesar untuk kamu.
Anda harus bisa melihat apa yang diinginkan, dibutuhkan, dan diharapkan customer. Nantinya Anda akan mendapatkan benang merah dari jawaban-jawaban yang telah Anda temukan itu. Sweet spot ini akan membantu Anda fokus pada hal-hal yang relevan dengan bisnis Anda.
Caranya, cukup dengan membuat sebuah diagram Venn. Lalu, dalam satu lingkaran tersebut Anda buat lagi sebuah irisan-irisan lingkaran kecil di dalamnya yang berisi daftar masalah yang dihadapi audiens dalam industri bisnis Anda dengan topik apa saja yang berkaitan dengan hal tersebut. Nantinya di irisan tengah Anda bisa isi dengan konten-konten bernilai empati apa saja yang bisa berkaitan dengan keduanya.
Setelah konten-konten bernilai empati tersebut telah Anda temukan, maka Anda bisa urutkan berdasarkan prioritas atau kesulitan dalam pembuatannya. Hal ini akan membantu Anda fokus pada konten empati apa yang dibutuhkan pelanggan.
Buat Empati Map
Empati map merupakan sebuah alat yang digunakan untuk mengetahui target audiens agar selaras dengan strategi marketing meliputi keinginan, tujuan, kebutuhan, dan perasaan pelanggan.
Empati map ini memang digunakan untuk membantu Anda berpikir dan mengetahui apa saja yang diinginkan dan dibutuhkan para pelanggan atau sebagai cara untuk mengenali pelanggan bisnis Anda.
Pembuatan empati map ini akan membantu memetakan masalah mana yang harus dipecahkan dan bagaimana cara memecahkan masalah tersebut. Anda harus melakukan analisis mengenai enam faktor meliputi:
- Kesulitan apa yang dialami pelanggan Anda (pain)
- Apa cita-cita atau tujuan mereka (gain)
- Aa saja yang mereka lihat (see)
- Apa yang mereka pikir dan rasakan (think and feel)
- Apa yang mereka dengar dari lingkungan sekitar (hear)
- Apa yang mereka katakan dan lakukan (say and do).
Setelah semua terpecahkan, Anda akan mengetahui konten bernilai empati seperti apa yang tepat untuk audiens atau customer bisnis Anda.
Lakukan Audit Konten
Audit konten ini digunakan untuk membantu Anda dalam mengidentifikasi konten apa saja yang telah dibuat dan dapat digunakan kembali. Cara ini dapat membantu Anda agar tidak perlu repot-repot lagi membuat konten baru yang memiliki sisi empati atau emosionalnya.
Anda bisa mencocokannya dengan diagram Venn yang telah Anda buat, apakah dari konten yang telah diterbitkan sebelumnya bisa Anda gunakan kembali sesuai dengan kebutuhan audiens yang Anda butuhkan.
Untuk mempermudah memilih konten, Anda bisa menggunakan Google Analytics. Google Analytics ini bisa membantu Anda menemukan konten mana saja yang memiliki trafik tinggi. Sebab, dalam memilih konten, Anda harus berfokus pada dua hal, yaitu konten yang memiliki trafik dan konten yang bisa digunakan sesuai tren atau topik pada diagram venn.
Realisasikan Ide Konten dengan Orang Terpercaya
Setelah Anda memiliki serangkaian ide terkait konten apa saja yang ingin dibuat, menemukan konten apa saja yang bisa digunakan kembali, dan dipromosikan, Anda bisa meminta orang terpercaya untuk membantu merealisasikannya.
Pastikan bahwa konsep yang Anda tentukan sudah matang agar hasilnya sesuai dengan rencana yang telah dibuat. Jika konsep tersebut tidak terarah dan dibuat oleh orang yang tidak tepat, maka konten empati ini akan memiliki hasil yang kurang optimal.
Gunakan Marketing Automation
Marketing automation berkaitan erat dengan email marketing yang dapat membantu Anda membuat list segmentasi audiens hingga menyalurkannya kepada customer melalui channel marketing lainnya. Biasanya yang sering digunakan dalam email marketing yaitu broadcast email atau autoresponder.
Gunakan marketing automation untuk menyebarkan konten bernilai empati yang telah Anda buat. Akan tetapi, Anda harus meninjau otomatisasi email ini dan berhati-hati agar tidak salah dalam memilih segmentasi. Sebab, jika tidak tepat sasaran dapat menyebabkan orang lain berhenti berlangganan karena ini berkaitan dengan sisi emosional pelanggan.
Demikianlah langkah-langkah membuat konten marketing bernilai empati yang dapat memenangkan hati pelanggan.
Marketing memang bukan ilmu pasti. Banyak rasa yang dilibatkan di dalamnya, sehingga Anda dapat melejitkan penjualan dan menarik pelanggan sebanyak-banyaknya.
Penuliskonten.id dapat membantu Anda membuat konten yang sesuai dengan ide dan strategi bisnis yang sudah dirumuskan.
Silakan email kami, ataupun menghubungi kami via WhatsApp.
0 komentar
Apa pendapat Anda?